SANGIHE | Bintangtribratanews.com – Sebuah tonggak bersejarah terjadi di Kampung Nanedakele, Kecamatan Nusa Tabukan. Untuk pertama kalinya, warga di kampung pesisir yang berbatasan langsung dengan Filipina ini kini menikmati layanan listrik 24 jam penuh setiap hari.
Fasilitas vital ini diresmikan langsung oleh Bupati Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, S.E., M.M., bersama Wakil Bupati, Tendris Bulahari, dalam kunjungan kerja mereka ke wilayah perbatasan, Rabu (23/07/2025).
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol dan penyalaan lampu di salah satu rumah warga, simbol dimulainya pasokan listrik nonstop yang selama ini hanya berjalan separuh hari. Kegiatan ini turut dihadiri unsur Forkopimda, anggota DPRD Sangihe Tony Mandak dan Herman Lahungkondo, serta para pimpinan OPD, Forkopimcam, kapitalaung, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.

Dalam sambutannya, Bupati Thungari menyampaikan bahwa kehadiran listrik sepanjang waktu bukan hanya soal pelayanan dasar, melainkan strategi nasional untuk memperkuat wilayah terluar.
“Kita tidak hanya bicara soal lampu menyala, tapi ini soal kedaulatan. Nanedakele adalah kampung perbatasan. Kehadiran listrik 24 jam mempertegas kehadiran negara. Ini bagian dari komitmen menjaga keutuhan NKRI,” tegasnya.
Bupati juga mengapresiasi PLN yang telah menambah kapasitas daya di Nusa Tabukan sehingga layanan bisa ditingkatkan.

Warga menyambut baik perubahan ini. Para nelayan, yang menggantungkan hidup dari laut, kini bisa menyimpan hasil tangkapan mereka lebih lama menggunakan freezer dan alat pendingin lainnya. Aktivitas ekonomi rumah tangga juga mulai menggeliat dari pengolahan ikan hingga produksi makanan olahan berbasis hasil laut.
Pemerintah daerah menegaskan, pembangunan infrastruktur dasar seperti listrik akan terus dilanjutkan hingga menjangkau seluruh pelosok. “Kita ingin warga di ujung negeri merasakan hal yang sama dengan warga di pusat kota,” pungkas Bupati.
Manajer PLN UP3 Tahuna, Dimas Prabowo, yang turut hadir dalam peresmian menyebut, peningkatan layanan ini merupakan bagian dari program elektrifikasi kawasan 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Ia berharap kehadiran listrik bisa menjadi pemicu kemajuan di kampung-kampung perbatasan.
(YANSA)