SANGIHE | Bintangtribratanews.com – Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025, Bupati Kabupaten Kepulauan Sangihe, Michael Thungari, SE, MM, menyerahkan hewan kurban di halaman Rumah Jabatan Bupati. Kegiatan ini menjadi salah satu bentuk perhatian dan komitmen pemerintah daerah dalam mendukung nilai-nilai keagamaan serta mempererat jalinan sosial di tengah masyarakat.
Bantuan hewan kurban diserahkan untuk selanjutnya dipotong dan dibagikan kepada warga yang membutuhkan, kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat daerah, tokoh agama, serta perwakilan masyarakat lintas agama sebagai wujud harmoni dan toleransi yang telah lama terpelihara di Kepulauan Sangihe.
Dalam sambutannya, Bupati Thungari menegaskan bahwa penyerahan hewan kurban ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian antar sesama. Ia menekankan bahwa nilai-nilai kebersamaan dan solidaritas lintas iman adalah kekuatan utama dalam menjaga persatuan di daerah kepulauan yang kaya akan keragaman ini.
“Sebagai pemerintah, kami bersyukur dapat bersama-sama menyambut hari besar ini dalam suasana damai dan penuh kebersamaan. Bantuan hewan kurban ini bukan hanya bentuk empati sosial, tapi juga simbol kekuatan nilai gotong royong dan persaudaraan yang menjadi ciri khas masyarakat Sangihe,” ujar Thungari.
Lebih lanjut, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum memperkuat hubungan antar umat beragama, menumbuhkan kepedulian sosial, dan membangun kolaborasi menuju Kabupaten Kepulauan Sangihe yang lebih maju dan inklusif.
“Pemerintah daerah akan terus mendorong agar setiap program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat tetap menjunjung tinggi prinsip kebersamaan dan keberagaman. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dan mendukung kelancaran kegiatan ini. Semoga semangat kebersamaan ini terus terjaga dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat,” tutup Bupati Thungari.
Dengan semangat kurban, momen Idul Adha di Sangihe diharapkan menjadi refleksi spiritual yang mampu mempererat persatuan dan memperkuat pondasi sosial di tengah keberagaman masyarakat kepulauan.
(YANSA)
