SANGIHE | Bintangtribratanews.com – Sarang burung walet sudah sejak lama diolah menjadi makanan eksotis degan harga jual fantastis tapi sangat disayangkan sarang burung walet Kampung Kalama, Kecamatan Tatoareng, Kabupaten Sangihe mengalami penurunan.
Sarang burung walet kampung Kalama ini adalah salah satu hasil Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga penurunan pada tahap lelang bulan maret tahun 2024 jauh dari harapan.
Pada tahap lelang yang dibuka langsung oleh Asisten II Setda, Gregonius Dominus Londo, ST., SE., M.Sc., pada tanggal 20/03/2024 mengalami masalah suatu hambatan disebabkan suatu penawaran tidak sesuai harapan atau tidak mencapai titik temu, sehingga berlanjut sampai hari Kamis, (21/03/2024).
Saat ditemui media Kabag Sumber Daya Alam (SDA) Donny Tamboto mengatakan bahwa “Memang sejak lelang kemari, proses lelangnya gagal disebabkan tidak mendapat kesepakatan harga dengan para pembeli, sehingga panitia lelang mengambil suatu kesepakatan jual beli dalam rangka memberikan suatu penawaran bukan lelang terhadap pembeli,” tutur Donny.
Lanjut Donny, “Panitia lelang melakukan penawaran kepada pembeli atas nama Nathaniel Saul sarang burung walet seberat 11,845 kg hingga menjadi tawar menawar dengan harga awal buka 60 juta, kemudian ditawari 40 juta sampai 45 juta kami sepakat dengan harga 50 juta,” kata Donny.
Menurut Donny, untuk kedepan pihaknya mengharapkan supaya masyarakat Kampung Kalama dapat memperhatikan hal-hal untuk menjaga kualitas sarang dan populasi burung walet.
(YANSA)